“Puisi adalah cara jiwa berbicara, dan di Ruang Puisi, aku menemukan ruang untuk bernapas bersama kata-kata.” Puisi bukan sekadar rangkaian kata, melainkan bisikan jiwa yang meluapkan rasa, membawa kita menyelami lautan emosi yang tak terucapkan. Di Ruang Puisi, aku menemukan tempat di mana setiap bait menjadi napas, setiap baris menjadi denyut kehidupan. Bersama komunitas ini, […]
Puisi adalah cara jiwa berbicara Read More »
Kulihat cahaya menari di atas bukit,menyentuh rerumputan yang baru basah.Langit terbuka—penuh warna, penuh pujit,seolah bumi baru saja dilahirkan ulang. Setiap langkahku di tanah basah iniadalah zikir yang tak perlu suara.Syukur menjelma pada hal-hal kecil:sehelai daun, bisikan serangga, senyuman cahaya. Tak perlu megah untuk merasa cukup,tak perlu lebih untuk merasa indah.Dalam alam, aku belajar tunduk—pada kebesaran
Cahaya di Atas Bukit Read More »
Dalam rimbun hutan yang tak pernah lelah,hidup mengalir tanpa kata-kata.Pohon tua berdiri penuh hikmah,menyimpan doa dalam setiap getahnya. Burung bernyanyi tanpa panggung,daun menari dalam tarian angin,dan sungai berkelok membawa bisikan agung—syukur yang tak butuh teriakan dingin. Aku duduk di bawah langit hijau,menghirup harum tanah yang suci,dalam diam, jiwaku membungkuk halus,bersujud pada semesta yang memberi.
Di antara dua langkah yang menapak bumi,terbentang ruang sunyi, teduh, dan sakral,bukan tempat malu, bukan pula nista,melainkan awal kehidupan, muara semesta. Selangkangan — bukan hanya tubuh,tapi gerbang kekuatan yang tak terucap,ia menyangga keberanian manusia berdiri,menopang arah, menuntun harmoni. Di sanalah tertanam keberanian pertama,saat bayi keluar menembus dunia,dari gelap ke cahaya, dari rahim ke harap,tempat kudus
Di Antara Dua Langkah Read More »
Di dalam dada, ada lautan yang bergelora,Gelombangnya menyimpan kekuatan yang tersembunyi,Kau bukan daun yang jatuh ditiup angin,Kau adalah pohon, akarnya menembus bumi. Saat dunia berkata, “Kau tak mampu,”Dengarkan bisik hati, “Kau bisa melakukannya,”Di dalam dirimu, ada nyala yang tak pernah padam,Cahayanya cukup untuk menerangi gelap. Berdirilah tegak, hadapi badai yang datang,Kau lebih besar dari ketakutanmu,Kekuatan
Kekuatan di Dalam Diri Read More »
Di ujung cakrawala, bintang memanggilku,Berkilau terang, menantang langkahku,Jalan ini terjal, penuh duri dan batu,Tapi mimpi ini terlalu indah untuk ditinggalkan. Keringat menetes, kaki terasa berat,Namun hati berkata, “Jangan berhenti di sini,”Setiap langkah adalah doa yang terucap,Setiap nafas adalah nyanyian harapan. Bintang itu bukan hanya cahaya di langit,Ia adalah tujuan, ia adalah asa,Teruslah berlari, wujudkan mimpimu,Karena
Mengejar Bintang di Ufuk Read More »
Di reruntuhan mimpi yang pernah patah,Aku berdiri, menatap langit yang kelam,Hujan air mata telah usai,Kini saatnya menyalakan bara di dada. Setiap luka adalah pelajaran,Setiap jatuh adalah langkah menuju puncak,Aku bukan abu yang diterbangkan angin,Aku adalah phoenix, siap terbang kembali. Langit mungkin gelap, tapi bintang tetap ada,Hati mungkin lelah, tapi semangat tak pernah padam,Bangkitlah, jiwa, kejar
Di sudut malam, aku menanti bayangmu,Namun hanya angin yang datang, membawa sepi,Rindu ini bagai ombak, tak pernah reda,Menghempas hati, meninggalkan luka yang perih. Kau jauh di sana, di balik langit kelabu,Namun wajahmu terukir jelas di pelupuk mataku,Setiap detik terasa abadi tanpamu,Cinta ini, bagai bara yang tak pernah padam. Aku menulis namamu di udara,Berharap angin membawanya
Rindu yang Tak Terucap Read More »
Di bawah rembulan yang pucat berseri,Kita duduk berdua, di tepi malam yang sunyi,Matamu bagai bintang, menyala di hatiku,Senyummu adalah mentari, yang menghangatkan jiwaku. Tanganmu menggenggam erat jemariku,Seperti akar yang mencengkeram bumi,Kau bisikkan kata cinta, lembut bagai angin,Menyapu resah, menabur harapan dalam hati. Oh, cinta, kau melodi yang tak pernah usai,Dalam dekapmu, dunia terasa sempurna,Di bawah
Cinta di Bawah Rembulan Read More »
Di ufuk timur mentari tersenyum lembut,Menyapa dedaunan yang basah embun,Angin berbisik, membawa aroma tanah,Lembah hijau bernyanyi dalam sunyi yang indah. Sungai kecil mengalir, jernih bagai kristal,Batu-batu kecil tersenyum di dasarnya,Ikan-ikan kecil menari riang,Menyapa pagi dengan irama alam yang tenang. Pohon-pohon tua berdiri gagah,Daunnya bergoyang, seirama dengan angin,Burung-burung berkicau, menyanyikan rindu,Pada langit biru yang tak pernah
Senandung Pagi di Lembah Hijau Read More »
